Gerakan Lempar Botol Pipis di Kementria Komunikasi dan Informatika Muncul di Facebook

31 Juli 2022, 17:41 WIB
Tagar blokir Kominfo makin ramai di media sosial setelah keluarnya Permenkominfo No.5 tahun 2020. /Instagram.com/@kiuluii13

DewataHits.Com - Respon masyarakat terhadap kebijakan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus berlanjut.

Gerakan netizen melalui tagar di media sosial, seperti twitter dan facebook, terus berlanjut.

Terbaru netizen membuat gerakan "Ramai - ramai lempar botol pipis ke Kantor Kementrian Komunikasi dan Informatika" di Facebook.

Baca Juga: Lima Makanan Penganti Nasi Putih Bagi Penderita Diabetes

Seperti dikutip DewataHits.Com dari Pikiran Rakyat berjudul Muncul Gerakan 'Ramai - Ramai Lempar Botol Pipis ke Kantor Kominfo' di Facebook, gerakan ini dibuat akun Anichka.

Baca Juga: Dapat Bonus Serta Jenjang Karir! Dibutuhkan Social Media Officer dan Sales Marketing di Denpasar

Gerakan tersebut berisi keterangan acara dibuat pemilik akun Anichka. Kegiatan akan digelar, Senin 1 Agustus 2022, tepat pukul 12.00 WIB. Digelar di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta.

Baca Juga: Viral! Beredar Video Penguburan Sembako Bantuan Presiden di Depan Gudang JNE Express Depok

Kegiatan mendapat tanggapan sekitar 2.2 netizen. Dari jumlah itu sebanyak 391 menyatakan hadir, sedangkan sisanya 1.800 menyatakan ketertarikan.

Baca Juga: Berikut 25 Ide Kreatif Lomba Menarik dan Menyenangkan Untuk Meriahkan HUT Kemerdekaan RI

Pemilik akun juga menuliskan untuk tetap mematuhi persyaratan dan keselamatan COVID - 19. Persyaratannya peserta harus memakai masker dan membawa botol berisi pipis.

Baca Juga: 4 Pebulutangkis Dunia Yang Menenpati Rangking 1 BWF Terlama, Ada Atlet Indonesia Juga!

"Persyaratan kesehatan dan keselamatan Covid-19: Masks (masker), Outdoors (luar ruangan), Botol Beling isi Pipis,"kata dalam keterangan acara.

Baca Juga: Empat Atlet Bulutangkis Yang Pernah Rajai Tunggal Putra, Salah Satunya Dari Indonesia!

Undangab ini juga ditujukn ke publik, pengun maupun bukan pengguna facebook. Akan tetapi deskripsinya memakai bahasa asing.***

Editor: Saprol Najib

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler