Kasus Polisi Tewas dalam Mobil dengan Luka Tembak di Mampang Jaksel, ISESS Soroti Mental Kepolisian

- 27 April 2024, 20:40 WIB
Dokumentasi:  Anggota Polri melakukan pengamanan sebelum Konferensi Internasional Pimpinan Majelis Permusyawaratan Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 25 Oktober 2022.
Dokumentasi: Anggota Polri melakukan pengamanan sebelum Konferensi Internasional Pimpinan Majelis Permusyawaratan Negara-negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 25 Oktober 2022. /Antara/M Agung Rajasa/

PIKIRAN RAKYAT DEWATA BALI - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengingatkan jajaran kepolisian terkait pentingnya mengungkap motif kematian tidak wajar anggota polisi, sebagai bahan evaluasi terkait pembinaan mental personel Polri.

Menurut Bambang, sering kali pengusutan kasus kematian tidak wajar anggota kepolisian tidak tuntas dan berhenti hanya pada penyebab kematian, tidak sampai mengungkap motif dibaliknya.

"Pengungkapan motif ini penting dilakukan untuk evaluasi pembinaan mental anggota," kata Bambang, dikutip dari Antara, Sabtu, 27 April 2024.

Baca Juga: Songsong Pilkada 2024, Hasto: PDIP Buka Pintu Kerja Sama Sesuai Dinamika Politik

Kasus anggota kepolisian yang meninggal dengan tidak wajar, kembali terjadi. Oknum anggota polisi Polresta Manado, Sulawesi Utara, ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam sebuah mobil di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan diduga melakukan bunuh diri.

Bambang mengatakan kejadian di atas merupakan yang ke sekian kalinya. Dan bisa terjadi pada level Tamtama sampai perwira, dari ajudan Kapolda sampai perwira kepala satuan.

"Fenomena seperti ini tentu mengejutkan publik. Bagaimana tidak mengejutkan, seorang personel kepolisian yang dididik dengan mentalitas yang kuat ternyata juga bisa serapuh itu sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya," katanya.

"Pertanyaan yang muncul adalah ada apa dengan pembinaan mental anggota kepolisian kita?" ujar Bambang lagi.

Menurut dia, permasalahan tekanan kerja ataupun psikologis anggota berat adalah fenomena umum yang tidak bisa dijadikan pembenaran perilaku anggota yang mengakhiri hidupnya.

Hal ini, kata Bambang, dapat diartikan ada permasalahan individu pada masing-masing anggota, apakah itu masalah keluarga, fisik bahkan tekanan pinjaman daring (pinjol) seperti juga terjadi pada anggota masyarakat lainnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Terkait

Terkini

x