Gejolak Nilai Tukar Rupiah Bisa Turun Atas Konflik Iran-Israel, Menkeu Siapkan Strategi

- 21 April 2024, 19:19 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunjukkan jari kelingkingnya saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di TPS 73, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu 14 Februari 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menunjukkan jari kelingkingnya saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di TPS 73, Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu 14 Februari 2024. /Antara/Imamatul Silfia/

PIKIRAN RAKYAT DEWATA BALI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan strategi untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah konflik Iran-Israel.

"Stabilitas ekonomi makro akan senantiasa dijaga, baik dari sisi moneter maupun fiskal. Koordinasi dengan Bank Indonesia (BI) terus dilakukan untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada. Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resmi @smindrawati, seperti dikutip pada Minggu, 21 April 2024.

Menurutnya, situasi global yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia, termasuk gejolak nilai tukar rupiah.

Baca Juga: Wajib Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Kamu Membeli Kendaraan Listrik

Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia.

Menkeu memastikan pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan tersebut.

"Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini," katanya.

Tak hanya dalam kondisi saat ini, Bendahara Negara itu juga yakin perekonomian Indonesia tetap tangguh ke depannya, sama halnya dengan pengalaman melewati krisis pandemi lalu.

"Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus,” tutur Menkeu.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memastikan stabilitas rupiah terjaga dalam mengantisipasi dampak dari ketidakpastian penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x