Michelin Kembangkan Ban Tanpa Udara, Pengendara Tidak Perlu Resah Ban Bocor

- 6 Januari 2023, 13:05 WIB
Segera ganti ban Mobil Anda jangan sampai berakibat fatal. Simak tanda-tandanya!
Segera ganti ban Mobil Anda jangan sampai berakibat fatal. Simak tanda-tandanya! /ZonaPriangan.com/Pexels/Andrea Piacquadio/

Dewatahits.com- Produksi Ban tanpa udara saat ini tengah disiapkan pabrikan asal Prancis, Michelin.

Ban tanpa udara ini dikenal dengan sitilah (airless tyre). Teknologi ini sudah disiapkan dalam prototipe Unique Puncture-proof Tire System (UPTIS). 

Dengan sistem ini, diklaim pengendara tidak perlu lagi khawatir denhan permasalahan ban bocor.

Baca Juga: Biaya Pendidikan Cukup Tinggi, SHD Salurkan Bantuan ke Puluhan Anak Panti Asuhan Semara Putra

Dengan sistem ini, pengendara diklaim tak perlu lagi takut dengan kondisi jalanan 'neraka' yang bisa membuat ban bocor.

Selain itu, teknologi ini juga menghilangkan risiko kehilangan kendali kendaraan atau harus berhenti di pinggir jalan dengan kondisi karen ban bocor/ kempes.

Berdasarkan survey Michelin tahun 2012-2015, setiap tahun, setidaknya ada 20% ban dibuang sebagai skrap karena kempes dan kehilangan tekanan dengan cepat (12%) atau keausan tidak teratur yang disebabkan oleh tekanan ban yang buruk (8%). 

Baca Juga: Dua Wisatawan Asing Hilang Terseret Arus di Pantai Diamond, Pencarian Masih Dilakukan Tim SAR

Angka ini setara dengan 200 juta ban atau 2 juta ton.

"Itu 200 kali berat Menara Eiffel," demikian mengutip situs resmi Michelin, Jumat (6/1/2022).

Sementara itu, Auto Express menyebutkan, Michelin bakal merilis ban tanpa udara ini di tahun 2024. Dan telah melakukan uji coba di tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Fastboat Tenggelam Saat Menuju Pelabuhan Sanur, Penumpang Terombang-ambing di Laut Sebelum Diselamatkan

Pada ban tanpa udara ini terdapat struktur unik di bagian dinding.

Fungsinya sebagai penyangga antara tapak ban dengan pelek.

Struktur unik inilah, yang menjadi pengganti fungsi angin pada ban yang biasa kita gunakan.

Baca Juga: Korban Hilang di Pantai Batu Belig, Ditemukan Tidak Bernyawa di Pantai Petitenget

Struktur itu sekaligus berfungsi sebagai peredam guncangan dan akan membantu suspensi meredam daya kejut ketika menghantam lubang atau jalan yang tak rata. Pengemudi harus memeriksa ban maksimal lima tahun. 

Baca Juga: Terseret Arus Saat Berenang di Pantai Batu Belig, Wisatawan Lokal Hilang

Namun, ban tanpa udara disebut dapat bertahan sekitar tiga kali lebih lama dari ban konvensional. Michelin berharap tapak ban bisa bertahan dua hingga tiga kali lebih lama dari ban konvensional.  

Seiring dengan itu, ketika ban tanpa udara dapat diandalkan secara komersial, maka mobil bisa saja tak perlu lagi membawa ban serep. Hal ini bisa memengaruhi desain mobil karena tanpa ban cadangan berarti lebih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan. (***)

Editor: Wayan Eka Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x