Network
DewataHits.Com-Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi makin kencang disuarakan pemerintah. Apalagi semenjak harga minyak dunia melonjak.
Dilansir dari Pikiran-Rakyat.Com pihak Kementerian Keuangan menjelaskan bahwa BBM bersubsidi justru tidak efektif dalam mendorong belanja produktif. Bahkan volume BBM bersubsidi diperkirakan habis pada Oktober 2022 mendatang.
Meski wacana kenaikan harga BBM bersubsidi makin kencang, namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kenaikan harga BBM tetap diputuskan dengan hati-hati dan tidak merugikan masyarakat.
Baca Juga: Taklukan Persik Dengan Skor 4-0, Bali United Bertengger di Posisi 3 Klasemen
Bahkan beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menyinggung soal beban subsidi yang tembus dari Rp502 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Jokowi akan mengumumkan kabar kenaikan BBM pada minggu depan.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyinggung subsidi BBM yang tidak tepat sasaran di akun Instagram pribadinya.
