30 Koperasi di Klungkung Non Aktif, Tumbuhkan Fanatisme Terhadap Koperasi

- 30 Januari 2023, 18:28 WIB
30 Koperasi di Klungkung Non Aktif,  Tumbuhkan Fanatisme Terhadap Koperasi
30 Koperasi di Klungkung Non Aktif, Tumbuhkan Fanatisme Terhadap Koperasi /

Dewatahits.com- Sebanyak 30 dan 156 koperasi di Kabupaten Klungkung masuk kategori tidak aktif.

Sehingga diharapakan kedepan pengurus koperasi, bisa menumbuhkan fanatisme anggota kepada koperasi.

Apalagi koperasi kedapan akan dihadapkan pada berbagai tantangan. 

Baca Juga: Hanyut di Tukad Badung, Hotimah Ditemukan Dalam Keadaan Lemas

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Klungkung I Wayan Ardiasa mengatakan, saat ini ada 30 koperasi yang tidak aktif di Kabupaten Klungkung. Sementara 126 koperasi terus berjalan dengan bergerak di berbagai bidang usaha.

"Jumlah ini tidak berubah dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Wayan Ardiasa, Senin (30/1/2023).

Menurutnya koperasi yang tidak aktif tersebut sudah tiga tahun berturut-turut tidak melakukan rapat anggota tahunan (RAT), tidak bisa menjalankan unit usahanya, dan anggotanya banyak yang mundur.

Baca Juga: Wisatawan Australia Ditemukan Tewas di Kamar Hotel, Polsek Nusa Penida Lakukan Pendalaman

Ada beberapa masalah juga yang membuat koperasi tidak aktif, seperti akses permodalan yang terbatas, rendahnya daya saing prouktivitas dan pemasaran koperasi, belum optimalnya validasi data koperasi, serta belum optimalnya jaringan kemitraan koperasi.

"Salah satu masalah koperasi tidak aktif, juga karena rendahnya kompetensi SDM dan pengelola koperasi," ungkap Wayan Ardiasa. 

Meskipun demikian, menurutnya jumlah tersebut tidak terlalu signifikan. Di Klungkung masih ada beberapa Koperasi yang juga berkembang pesat. Misalnya saja Koperasi Pasar Srinadi, yang selama bertahun-tahun menjadi koperasi yang terus berkembang di Kabupaten Klungkung.

Baca Juga: Dua Wisman Rusia Bertahan di Batu Besar, Terjebak Air Laut Pasang

Sampai saat ini, koperasi tersebut menjalankan 9 bidang unit usaha dan memiliki aset mencapai Rp262 miliar. Nilai tersebut meningkat dari Rp14 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara anggota Koperasi Pasar Srinadi lebih dari 12.000 orang dan menjadikannya salah satu Koperasi terbesar di Bali.

"Pandemi Covid-19 lalu, menjadi tantangan bagi semua koperasi. Astungkara kita bisa melalui dangan baik," ujar Ketua Pengurus Koppas Srinadi Klungkung, Ngakan Made Nata.

Baca Juga: Asik Selfie, Wisatawan Rusia Diterjang Ombak di Pantai Klingking, Nusa Penida

Sementara Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, tantangan koperasi kedepannya akan semakin berat. Koperasi harus bertahan dengan memanfaatkan setiap peluang yang ada di Kabupaten Klungkung dan berpihak kepada ekonomi kerakyatan.

"Koperasi juga sudah jadi pengusaha kena pajak, dampaknya ke persaingan lebih ketat. Koperasi simpan pinjam akan bersaing dengan lembaga keungan sepeti bank, yang berinovasi sampai angkar rumput,"jelas Suwirta.

Baca Juga: Asik Selfie, Wisatawan Rusia Diterjang Ombak di Pantai Klingking, Nusa Penida

Meskipun persaingan menjadi tantangan kedepan, setiap pengurus pun diminta menumbuhkan fanatisme anggotanya terhadap koperasi. Sehingga tumbuh rasa memiliki dan koperasi bisa tetap eksis untuk bersaing dengan lembaga ekonomi lainnya.

"Bukan semata SHU, tapi bagaimana koperasi bisa memnerikan bunga kredit lebih rendah, menjual barang lebih murah, sepanjang bisa menutupi biaya operasional," jelasnya. ***

 

 

 

 

Editor: Wayan Eka Antara


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x